Assalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh..
"Teladan Rasulullah Dalam Setia"
Khadijah binti Khuwalid
yang menjadi istri pertama Rasulullah telah meninggal dunia.
Beberapa tahun kemudian,beliau memang menikah kembali,tetapi posisi Khadijah dihati beliau tidak pernah bergeser apalagi hilang.
Kasih sayang,cinta dan
ketulusan Khadijah selalu
terukir indah di dalam ingatan Rasulullah Shalallahu'alaihi
wassalam.
Kerinduan itu bahkan
membuat beliau begitu sensitif akan kehadiran kerabat dan orang yang dekat dengan Khadijah karena akan mengingatkan beliau pada sosok Khadijah.
Aisyah r.a. berkata, “Halah binti Khuwalid,saudara perempuan Khadijah,meminta izin untuk masuk ke rumah Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam.Beliau mengenali suara Halah yang mirip dengan suara Khadijah sehingga beliau
merasa senang.
Lalu beliau berkata, ’Ya
ALLAH,ternyata ia Halah binti Khuwalid.’ Aku pun merasa cemburu,lalu berkata,
’Mengapa engkau masih
menyebut-nyebut perempuan Quraisy tua renta itu,yang kedua
ujung bibirnya telah
memerah,dan telah meninggal?
Padahal ALLAH telah
memberikan kepada engkau pengganti yang lebih baik darinya.”
(HR Bukhari dan Muslim)
Perhatikanlah kisah di atas.
Kecintaan Rasululah yang
teramat dalam terhadap
Khadijah membuat Aisyah
nyaris tidak mampu
mengendalikan perasaan
cemburunya.
Pada kesempatan lain Aisyah berkata, “Jika memuji Khadijah,Rasulullah
memberikan pujian yang
terbaik.
Suatu hari aku cemburu karena Rasulullah menyebut-nyebut
Khadijah lebih sering daripada menyebut-nyebut si pipi merah
ini.
Bukankah ALLAH telah
menggantikannya (Khadijah) dengan sesuatu yang lebih
baik?
Beliau menjawab, ’ALLAH tidak menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.
Ia beriman kepadaku ketika orang lain mengingkariku.
Ia membenarkanku ketika orang lain mendustakanku.
Ia menyokongku dengan
hartanya ketika orang lain tidak memberikan.
Melalui dirinya,ALLAH
menganugerahkan keturunan kepadaku,sementara istri-istri yang lain tidak.”
(HR Ahmad)
Aisyah r.a. bahkan sering sekali berkata, “Tidak ada seorangpun wanita yang aku cemburui seperti halnya Khadijah,Rasulullah tidak pernah menduakan
Khadijah dengan wanita
lain,tidaklah beliau
mempersunting aku kecuali tiga tahun setelah Khadijah meninggal
dunia.”
Dalam sebuah riwayat,Aisyah r.a.
berkata, “Aku tidak
cemburu kepada istri
Rasulullah yang lain
sebagaimana cemburuku
kepada Khadijah,karena aku sering mendengar Rasulullah menyebut-nyebut namanya
dan beliau mempersuntingku
tiga tahun setelah Khadijah meninggal dunia.”
Dalam Perang Badar,kaum muslimin pulang membawa
kemenangan.
Mereka menawan 70 orang dari pihak musuh.
Di antara tawanan itu ada Abu Al-Ash bin Ar-Rabi,suami Zainab,putri Rasulullah.
Saat itu Zainab masih berada di Mekah lantaran mengikuti suaminya.
Penduduk Mekah mengirimkan tebusan kepada Rasulullah
untuk membebaskan para tawanan perang tersebut.
Zainab juga mengirimkan
seuntai kalung yang ia
miliki.Kalung itu adalah
pemberian ibunya,Khadijah ,pada
malam pengantinnya
dahulu.Melihat kalung
itu,Rasulullah
Shalallahu'alaihi wassalam tersentak.
Para sahabat menyadari
bahwa beliau sedang
mengenang Khadijah.
Hari-hari indah bersama
Khadijah yang suci dan
lembut,pendamping sekaligus penopang perjuangan beliau,terbingkai indah dalam ingatan beliau.
Kemudian Rasulullah
Shalallahu'alaihi wassalam meminta para sahabat untuk membebaskan suami Zainab dan mengembalikan kalung
yang ia kirimkan.
Para sahabat pun
membebaskannya dan
mengembalikan kalung
tersebut.
Rasulullah Shalallahu'alaihi
wassalam pun selalu merasa gembira bila melihat teman dekat
Khadijah.
Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam bersabda, “Homati mereka karena Khadijah juga mencintai mereka.”Jika menyembelih seekor
kambing,beliau berpesan,
“Berikan sebagiannya untuk teman-teman Khadijah.”
Demikianlah perasaan cinta dan setia Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wassalam kepada Khadijah r.a.
Antum pernah melihat kesetiaan sebesar ini dari seorang suami kepada istrinya?..
Subhanallah..
Semoga kita dipertemukan dg pendamping hidup yg shaleh/
Shalehah dan setia..
Aamiin Ya Robbal'Alamiin..