Foto: 17 tahun yang lalu, 1998.
Ibu Linna sudah menghadiahi saya Audrey (Instagram @AudreyTeguh) pada tahun 1995, bayi perempuan yang imut dan cerdas. Marco belum lahir.
Saat itu saya sedang membangun kesiapan pribadi dan kompetensi profesional untuk siap mengatakan pada tahun 2000 "This is my year!"
Saya mengamati kakak-kakak angkatan saya yang sudah berkiprah secara nasional, tapi saya tidak tergesa-gesa untuk tampil lebih kuat, karena brand pribadi yang baik dan kuat, bukan yang paling tenar - tapi yang mampu bertahan lama. Dan kalau bisa bertahan lama, berarti yang paling tenar.
Saya sampaikan niat saya itu kepada Ibu Linna (Instagram @LinnaTeguh), dan dia yang masih muda (12 lebih muda dari saya) memegang pipi saya, dan berkata: I know you can do it my dear. Aku tidak mungkin menikahi orang yang tidak punya rencana besar di masa depan. Aku tidak mungkin sabar dengan laki-laki yang maunya biasa-biasa saja.
Saya terdiam terharu, bukan hanya karena dukungannya yang lembut, tapi karena dia memang tidak salah pilih suami (sambil kibas rambut).
Hmm ... Wanita yang baik, akan menjadikanmu laki-laki yang lebih baik.
Saat itu saya adalah konsultan pengembangan bisnis dan pembicara publik, yang sudah dibayar lumayan mahal, tapi saya tidak pernah melihat uangnya, karena langsung diambil oleh Ibu Linna. (Kalau soal uang, wanita memang paling cepat).
Ibu Linna adalah pribadi yang lebih hebat dari saya (itu pun kalau saya ada hebatnya - sambil mlintir poni), karena dia harus melahirkan anak-anak saya (karena ternyata saya tidak bisa melahirkan), memelihara kebaikan penampilan dirinya, memastikan saya tampil baik di publik dan bisnis, mengelola keuangan dan urusan kantor, dan mengajak saya untuk menikmati kehidupan yang lebih luas daripada hanya menghasilkan uang.
Kesimpulannya ...
Wanita yang baik, mendorongmu untuk hidup sepenuhnya, dan tidak menuntutmu menjadi penyejahtera tanpa membuatmu bergembira bekerja keras untuknya.
Tidak banyak yang tahu, bahwa wanita yang mencintaimu dan yang kau syukuri, adalah senjata rahasia terbaikmu.
Love you! ☺ ☺ ☺
Anda suka cerita seperti ini? Kalau ya, nanti kita sambung lagi.
Mario Teguh