Tanpa disadari, banyak ORANG BAIK yang galau hidupnya karena menilai segala sesuatu dengan uang.
Ada orang baik yang merasa bahwa rezeki koruptor itu baik, padahal itu bukan rezeki - tapi uang yang membawa laknat yang sedang ditangguhkan (diberi tenggang waktu).
Dia merasa orang baik yang tidak kaya uang adalah orang sial, padahal rezeki bukan hanya uang.
Dia sehat tapi merasa miskin karena melihat ada orang kaya raya yang sakit keras - dirawat di rumah sakit mewah.
Dia beristrikan wanita yang salih, setia, dan pandai mengurus keluarga, tapi dia tetap merasa miskin karena tetangganya yang womanizer (penista wanita) punya uang lebih banyak.
Dia akan menertawakan orang baik yang sangat patuh kepada Tuhan - tapi yang untuk sementara ekonominya lemah, sebagai orang sial.
Dia meyakini bahwa orang tidak punya uang adalah orang sial, dan orang yang banyak uang dari korupsi sebagai beruntung.
Dia menganggap uang curian sebagai keberuntungan.
Dia orang baik tapi yang tanpa disadarinya sangat mata duitan.
Dia harus ingat ...
Rezeki itu bukan hanya uang, dan meliputi yang lebih luas daripada hanya uang dan harta ekonomi, seperti kesehatan, kedamaian, kebahagiaan, cinta dan kesetiaan, kesetiaan dan pengabdian, usia yang penuh berkah bagi keluarga dan sesama.
Rezeki itu kebaikan yang diterima dari Tuhan karena kepatuhan kepada kebenaran.
Uang curian, harta hasil korupsi, dan semua yang didapat melalui ketidak-jujuran - bukanlah rezeki, tapi ukuran dari besar dan pedihnya hukuman yang sedang diangguhkan.
Janganlah membenci koruptor, tapi iri dengan harta curiannya.
Jadilah orang yang iri untuk meniru kebaikan orang miskin yang tetap memelihara kejujuran, dan tidak kagum atau iri dengan uang dan harta curian.
Rezeki itu harum dengan berkah.
Uang dan harta curian itu panas dengan fitnah dan kehinaan.
Lalu, mengapakah ada orang baik yang merasa uang dan harta curian sebagai keberuntungan, dan yang di-irinya, dan yang dijadikannya untuk berprasangka buruk terhadap keadilan Tuhan?
Janganlah membenci koruptor, lalu merasa minder karena kalah jumlah uang dan hartanya dibandingkan mereka.
Cintailah orang-orang baik, dan irilah dengan kepatuhan mereka kepada Tuhan.
Mario Teguh - Loving you all as always