"Ternyata lebih mudah mengatur anak buah di kantor daripada mengatur istri di rumah", ujar seorang lelaki. Ia adalah direktur sebuah perusahaan.
"Semua anak buah di kantor menghormati dan menuruti apa yang saya perintahkan. Di rumah saya merasa tidak dihormati dan tidak dipatuhi istri", lanjutnya, dengan nada seperti orang frustrasi.
Rumah jelas berbeda dengan perusahaan. Jangan disamakan. Ada aturan yang berlaku di perusahaan dan ada aturan yang berlaku di rumah. Manajemen perusahaan berbeda dengan manajemen rumah tangga. Harus bisa memilahkan dan tidak mencampuradukkan.
Di perusahaan ia adalah direktur yang memiliki anak buah. Tentu saja anak buah harus selalu tunduk dan patuh kepada pimpinan karena adanya hierarki yang berlaku di perusahaan.
Namun di rumah ia adalah suami, bukan direktur. Yang dipimpin adalah istri dan anak-anak. Mereka jelas bukan anak buah. Istri adalah kekasih, sedangkan anak-anak adalah buah cinta kasih mereka berdua.
Hubungan suami dengan istri tidak seperti direktur dengan staf, tidak seperti komandan dengan prajurit, tidak seperti atasan dengan bawahan. Suami istri memiliki corak hubungan yang sangat khas dan unik.
Mereka terhubungkan secara total, luar dalam. Hati mereka terhubung satu sama lain, demikian pula jiwa, pikiran, perasaan, juga badan. Terhubungkan semuanya dengan ikatan cinta. Duapuluh empat jam sehari semalam.
Jadi, jangan samakan istri anda dengan anak buah di kantor. Ia adalah kekasih anda, bukan anak buah, bukan bawahan, bukan staf, bukan karyawati.
Ia adalah istri...