Saat saya kuliah dulu, untuk program MBA di Indiana University, USA (beasiswa) saya mencari uang tambahan dengan menjual lukisan karya saya.
Saya titip lukisan di beberapa galeri. Setelah pekerjaan sebagai pembersih kafetaria selesai, saya berpameran di fair dan pasar malam, memajang lukisan di kafetaria dan tempat parkir di mall dekat kampus.
Lama saya menunggu, ada beberapa yang laku, sebagian dipuji, dan sebagian lagi dicela oleh orang yang memang tidak ada rencana membeli.
Lalu saya menyimpulkan ...
Saya tidak boleh berbisnis yang MENUNGGU DISUKAI orang lain.
Saya harus berbisnis menjual yang DIBUTUHKAN oleh orang lain, atau dengan DENGAN CARA yang DIBUTUHKAN oleh banyak orang.
Baru setelah itu, saya menjadikan yang dibeli karena dibutuhkan itu – menjadi DISUKAI OLEH SEBANYAK MUNGKIN ORANG.
Hidup ini memang tidak mudah, tapi kalau kita sibuk, kita tidak akan sempat mengeluhkan kesulitan, dan justru berbahagia dalam kesyukuran bahwa kita diijinkan sibuk menguntungkan orang lain.
Mintalah kepada Tuhan kesempatan untuk hidup dalam kesibukan yang bermanfaat. Bukan kesibukan mengeluh dan mencari alasan untuk terus menunda.
Hidup ini harus berguna.
Kalau tidak, untuk apa Ibunda berletih-letih melahirkan dan membesarkan kita?
Yuk kita jadi anak yang membahagiakan Ibunda.
Mario Teguh – Loving you all as always