Kemuliaan Hati
By: Muhamad Agus Syafii
Seorang laki-laki muda baru selesai takziyah di makam ayahnya mampir ke Rumah Amalia. Hari itu kami berbincang. Anak muda itu sangat mengagumi sosok ayahnya. Dalam penuturannya ayahnya adalah seorang guru Sekolah Dasar. 'Sama persis 'Umar bakri' seperti yang dinyanyikan Iwan Fals,' ucapnya. Selesai mengajar ayahnya menjadi guru mengaji anak-anak dan para ibu & bapak di masjid. Kebaikan dan kemuliaan budi pekerti sang ayah inilah yang membuat dirinya dan orang-orang disekelilingnya menaruh hormat dan menganggap sebagai panutan. Tak heran semasa hidup beliau masjid di tempatnya begitu makmur, banyak orang yang sholat berjamaah di masjid itu. Semua orang hormat kepada beliau karena akhlaknya yang selalu mengucapkan salam kepada siapa saja anak-anak sampai orang dewasa. Kesholehan dan kesederhanaan beliau inilah yang sangat dikagumi oleh banyak orang.
Namun apa yang dilakukan oleh beliau bertolak belakang dengan istrinya bahwa kebahagiaan terletak pada materi berlimpah. Tuntutan istri tak membuatnya terpengaruh. Beliau tetap istiqomah menjalankan aktifitas keseharian dan ibadah, dirasakan dapat membuat hidupnya menjadi tenteram. Ternyata cobaan itu tidak hanya datang dari tuntutan istrinya. Pada suatu hari beliau kaget mendengar tetangganya ribut-ribut menyebut nama istrinya. Dengan sigap beliau meredam emosi mengambil air wudhu dan beristighfar. Kejadian itu menjadi buah bibir masyarakat. Banyak orang menjadi simpati kepada beliau. Menurut beliau lebih baik memaafkan dan membimbing istri. Tidak lama kemudian beliau meninggal. Rumahnya yang sempit tidak mampu menampung untuk pelayat yang hadir, terus berdatangan. Dari para muridya dan para santri mengaji, para orang tetangga yang mengagumi kesabaran beliau, mensholatkan secara bergantian di masjid. Kata 'memaafkan' telah mampu merubah akhlak istrinya. Dimata Allah dan di mata masyarakat perbuatan beliau sungguh mulia. Banyaknya orang yang datang melayat dan mensholatkan beliau itulah pertanda keberkahanAllah Subhanahu Wa Ta'ala telah terlimpahkan untuk beliau dan keluarganya.
Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
---
Sahabatku, Ditengah Rasa perih luka dihati..menangislah pada Allah. Sabar dan sholat dengan memohonlah padaNya, agar hidup anda dimudahkan oleh Allah. Yuk, jadi oleh orang yang pertama peduli dengan anak-anak yatim & Anak Dhuafa di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi paket sembako, peralatan sekolah, perlengkapan sholat, buku bacaan. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431,
http://agussyafii.blogspot.com/