Kisah Nyata dari Syria
Dengan sedikit berlari, ia berangkat ke sekolah. Ia harus bergegas namun tetap waspada, bila tidak tentara-tentara Assad yang tidak pernah lelah itu akan melihatnya dan menyerangnya tanpa belas kasih.
Seperti ia atau anak-anak Syria lainnya, mereka tidak pernah tahu kapan mereka akan diserang dan menjemput syahid(in syaa Allah),
Pagi itu dengan bismillah dan tawakkal kepada Allah, gadis Syria itu memegang tas dan peralatan belajarnya dan berangkat pergi ke sekolahnya.
Ia sangat bersyukur akhirnya ia dapat tiba di sekolah bertemu dengan teman-teman dan gurunya, ia yakin bahwa dalam keadaan sesulit apapun mereka tetap harus pergi belajar.
Tak ada yang menyangka bahwa hari itu sekolah mereka akan diserang, hingga datang sebuah jet tempur dan membombardir sekolah tempat mereka belajar.
Seluruh murid dan guru kini dalam keadaan terluka parah, dan satu persatu dari mereka menghembuskan nafas terakhirnya..
Tak ada yang mengerti mengapa mereka pasukan tentara Syiah itu sering kali menarget kami para pelajar, anak-anak kecil dan para wanita-wanita muslimah di negeri kami.
Namun satu yang kami pahami dan yakini, dengan cara apapun musuh-musuh Islam berusaha menghancurkan dan membunuhi kami, Allah pasti akan munculkan kembali generasi-generasi terbaik pengganti kami yang akan menolong ummat dan agama ini.
- Dari pembantaian sekolah di provinsi Raqqa (29-9-2013)