Hati Yang Resah
By: Muhamad Agus Syafii
Siapapun orang hatinya akan resah bila orang yang dicintai sikapnya tiba-tiba berubah. Itulah yang terjadi pada seorang ibu dengan suami & anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa, lebih dari lima belas tahun perkawinannya. Kehidupan rumah tangga yang selama ini baik-baik saja, suami penuh kasih sayang dan perhatian kepada dirinya dan anak2, belum pernah sekalipun melihat suami bertingkah aneh atau disebut puber kedua. Namun seminggu terakhir suaminya sering mengirim & menerima SMS dari seorang perempuan satu perusahaan tapi beda departemen.
Hal itu diketahuinya tanpa sengaja ia menggunakan HP suaminya & menemukan SMS dari perempuan itu yang nada penuh kehangatan & akrab. 'Titi DJ ya..Hati2 di jalan teriring doa selamat sampai tujuan, jangan lupa oleh2nya.' Ia teringat pada hari itu suaminya sedang bertugas keluar kota. Ternyata ditemukan setiap hari ada SMS. Sebagai istri pernah dirinya bertanya pada suami, apakah dia sering SMSan dengan perempuan itu. Dengan marah suaminya menjawab agar dirinya tidak berpikir buruk tentang perempuan itu hanya teman dikantor. Tentu sebagai seorang istri melihat kondisi itu membuat hatinya tidak nyaman, mengapa suami tidak bercerita siapa perempuan itu? mengapa tidak terbuka? Dan mengapa mesti marah? Pertanyaan2 itu selalu muncul sampai mengganggu tidurnya. 'Mas Agus, apa sebaiknya yang saya lakukan?'
Saya menjelaskan padanya bahwa ujian & cobaan datangnya dari Allah. Kecintaannya kepada suami yang berlebihan maka Allah akan menguji melalui suami. Dari rumah tangga sudah terbangun lebih dari lima belas tahun tanpa hambatan kemudian datang badai menghantam, tentunya sangat mengejutkan dan menganggu tidur. Apa yang dilakukan olehnya sebagai istri dengan menanyakan SMS memanglah benar adanya. Namun sebaiknya tidak menjadikan hal itu untuk menyerang sehingga menyulut pertengkaran. Akan lebih indah bila membicarakan hal itu dari hati ke hati dengan perasaan empatik untuk memahami, kondisi suami ditempat bekerja yang memang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Cobalah melihat ke dalam diri, mungkin saja rumah tangga sepuluh tahun dengan kepadatan kegiatan kerja dan keluarga telah mengikis keintiman, rasa kasih sayang dan saling perhatian. Cari cara untuk mengejutkan suami sebagai ungkapan cinta yang masih hidup didalam hati seperti jalan berdua atau menemani hobi suami, kalo diperlukan ajak anak-anak dalam kegiatan keluarga dengan makan bersama atau berkunjung ke rumah saudara atau teman.
Selain dengan upaya mencari cara untuk memulihkan dan juga sungguh indahnya apabila kecintaan terhadap suami lebih didasarkan pada kecintaan dirinya kepada Allah sehingga yang ada hanyalah memberi. Memberi dengan setulus hati hanya berharap apa yang dilakukan untuk mendapatkan keridhaan Allah. Bila itu yang terjadi rumah tangga seberat apapun masalah yang membuatnya resah, tidak akan membuat hati terluka, marah & kecewa tetapi juga bisa bersabar, memaafkan dan mencintai dengan bersandar hanya pada Allah. Di Rumah Amalia terlihat beliau air matanya sedang mengalir mendengarnya, berkali-kali mengucapkan syukur 'alhamdulillah'
'Maka mereka kembali dengan nikmat & karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana & mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.' (QS. ali-Imran : 174).
Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Bila berkenan berpartisipasi Baju Baru, paket sembako, peralatan sekolah, perlengkapan sholat, buku bacaan. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431,
http://ift.tt/1iELqGE