Tips Memulihkan Hubungan Yang Retak
Keluarga harmonis merupakan idaman setiap orang. Bagi kaum wanita, boleh dibilang bahwa pernikahan merupakan mimpi indah yang menjadi kenyataan.
Namun, jika kita lalai dalam memelihara hubungan dengan suami dan anak-anak, maka hubungan yang ada bisa menjadi hambar, dingin, dan akhirnya hancur.
Salah satu penyebab terbesar mengapa sebuah keluarga bisa mengalami keretakan di dalamnya adalah tidak adanya penyelesaian yang baik dan tuntas saat masalah datang.
Seringkali, kita berkata, "Biarlah waktu yang menyelesaikan segalanya...". Namun, kenyataan yang ada takkan berubah jika kita hanya berdiam diri saja. Bukan waktu yang akan memulihkan keluarga yang retak, namun kita sendiri, usaha kita.
Oleh karena itu, berikut ada petunjuk-petunjuk praktis bagaimana memulihkan keluarga yang sudah di ambang kehancuran, atau bahkan yang sudah hancur sekalipun.
Ambillah inisiatif untuk melakukan sesuatu, entah itu dengan memulai pembicaraan atau minta maaf. Jangan gengsi! Suami, istri, dan anak-anak sekalipun memiliki gengsinya sendiri-sendiri. Lupakan persoalan tentang siapa yang melukai dan dilukai.
Jika di hati Anda timbul sebuah kerinduan agar keluarga dipulihkan, maka sebaiknya Anda segera mulai bertindak. Jangan menunggu orang lain yang ambil tindakan lebih dulu, sebab mungkin hal itu takkan pernah terjadi.
Ingatlah, penundaan penyelesaian sebuah masalah dalam keluarga hanya akan memperdalam rasa sakit dan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk. Jadi, jangan tunda lagi!
Milikilah empati terhadap orang lain. Tempatkan posisi Anda di posisi suami dan anak-anak. Dengan demikian Anda akan lebih mudah untuk memahami mengapa mereka melakukan ini dan itu.
Akui bahwa kita juga ikut andil dalam masalah yang ada. Apalagi jika Anda merupakan pihak yang menimbulkan masalah, maka Anda harus mau mengakuinya dan minta maaf. Jika Anda pihak yang dirugikan, tetaplah merendah. Bukankah keutuhan keluarga lebih penting daripada gengsi Anda?!
Serang masalahnya, bukan orangnya. Seringkali saat amarah sedang berkobar, kita jadi saling menyalahkan satu dengan lainnya. Selain masalah tetap tak terselesaikan, timbul pula luka-luka baru karena perkataan yang salah.
Berbicaralah baik-baik dan dengan lemah lembut. Jangan ikut 'meninggi' jika lawan bicara berbicara dengan nada keras. Jaga emosi tetap stabil!
Bekerja sama menyelesaikan konflik bersama. Jika memungkinkan, ajaklah keluarga untuk sepakat dalam menghadapi masalah yang ada.
Sekalipun proses pemulihan yang dialami akan sulit dan menyakitkan, yakinkan satu sama lain bahwa hal ini dilakukan untuk pemberesan hubungan, bukan sekedar pemecahan masalah belaka.
Buatlah kesepakatan baru untuk selalu terbuka satu sama lain tiap ada unek-unek agar masalah tidak berlarut-larut.
Asalkan Anda mau, maka keluarga Anda pasti dapat dipulihkan lagi. (bbl/meg)
---
Sahabatku Yang dimuliakan Allah,
Bila anda dirundung masalah,
ingin berkonsultasi untuk masalah Rumah tangga dan Jodoh dengan Ustadz Muhamad Agus Syafii,
silahkan inbox di
http://doamu.com/"Ya Allah, muliakanlah sahabat-sahabat Kami, Berikanlah Kami pasangan yang setia,
mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah.
Kelak masukkanlah Kami disurga yang terindah...
Aamiin Ya Robbal Alamin