Hiasi Diri dengan qana’ah
Dengan qana’ah jiwa akan merasa tenang dan ridha menerima pembagian yang Allah Rabbul ‘aalamin berikan, dan tehindar dari sifat tamak yang selalu mengimpikan tambahan sehingga sebagai konsekwensinya kerap kali menyeretnya kepada cara-cara yang syubhat dan haram.
Qana’ah yang menahan jiwa kita dari keinginan memiliki apa yang ada di tangan orang lain.
Ingatlah selalu sabda Nabi
“Barang siapa di antara kamu bangun di pagi hari dengan perasaan aman, sehat tubuhnya dan cukup persediaan makanan pokoknya untuk hari itu, seakan-akan ia telah diberi semua kenikmatan dunia.” (H.R. Tirmidzi)
Adakah sesuatu yang lebih diinginkan seseorang dalam kehidupan dunia selain dari tiga perkara tersebut?
“Beruntunglah orang yang diberi hidayah kepada islam dan rezekinya cukup lalu ia qana’ah” (H.R Tirmidzi)
Hendaklah seorang istri menghiasi dirinya dengan sifat qana’ah. janganlah ia melihat-lihat apa yang ada di tangan orang lain.
Hendaklah ia menggunakan harta titipan Allah itu untuk kepentingan fisabilillah. Agar menjadi tabungan pahala di akhirat.
Sebahagian istri ada yang mengeluhkan kehidupannya dan tidak bisa menerima penghasilan suaminya.
Ia ingin hidup seperti salah seorang karib keluarganya.
Engkau lupa bahwa Allah tidaklah menciptakan manusia sama rata. Allah menciptakan orang kulit putih dan orang kulit hitam, orang kaya dan orang miskin, orang kuat dan orang yang lemah.
Agar kita merasa tenang, camkan hadits berikut ini :
“Lihatlah orang yang dibawahmu (kekayaannya) dan jangan lihat orang yang diatasmu (kekayaannya), hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah”. (H.R. Muslim)
Hendaklah seorang istri selalu ridha menerima suaminya yang mencintai dirinya.
Kebahagiaan itu bukan hanya terletak pada makanan dan minuman, bukan berhias dengan pakaian mahal, perabotan mewah, emas perak dan kendaraan yang banyak.
Namun kekayaan itu letaknya dalam dada dan hati yang tenang, penuh dengan cinta dan keimanan.