Harapan Ditengah Himpitan
By: Muhamad Agus Syafii
Ditengah krisis mengantam perusahaannya tanpa sanggup ditolaknya, rumah yang dihuni oleh keluarganya akan disita oleh bank. Yang tinggal hanyalah air mata kesedihan anak dan istrinya, Dirinya mencoba tabah menukar kesedihan dengan harapan. 'Harapan satu-satunya saat itu bagi saya adalah dengan berdoa, memohon pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan sholat lima waktu dengan kekhusyukan sampai saya meneteskan air mata memohon keajaiban kepada Allah untuk memberikan solusi bagi kami.' ucapnya, malam itu dirinya berniat untuk bershodaqoh di Rumah Amalia. Dalam doanya memohon agar shodaqohnya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Keesokan pagi harinya semua keluarga diliputi dengan suasana tangis diteras rumah, menunggu detik-detik penyitaan. Datanglah orang, dulu bawahannya mengajak untuk tinggal di rumahnya. 'Alhamdulillah, saya menjerit dalam hati tak tertahankan karena hanya Allahlah yang mendengar doa saya,' ucapnya dengan suara lirih. Memulai lagi usaha baru bersama istrinya membuka warung sembako adalah kebahagiaannya tersendiri. Mengucap puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tiada henti beliau panjatkan. 'Alhamdulillah, Allah berkenan memberikan saya ujian sekaligus rahmatNya, ' tutur beliau.
Kini dirinya dan keluarganya terasa lebih tenteram dan tenang. Sekalipun kehidupan tidak semewah dulu. Segala sepak terjangnya seolah diawasi oleh Allah, meski kerja keras adalah kebiasaannya, sikapnya lebih berhati-hati dalam bertindak, termasuk menghindari berhutang dan menunaikan sholat lima waktu dan bershodaqoh tak lagi ditinggalkannya. Kondisi kain hari kian membaik bahkan sudah memiliki rumah sendiri & warung sembako bertambah maju. 'saya menyisihkan rizki untuk anak-anak Amalia, rasanya rizki saya kian berlimpah.' tuturnya malam itu di Rumah Amalia. 'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.'(QS Ath-Thalaq 2-3).
Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
----
Sahabatku, aminkan doa ini memohon kepada Allah menghilangkan kepedihan hati kita menjadi bahagia. "Inna tawakaltu ‘alal hayyil ladzi la yamutu, la hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhim.”Sesungguhnya aku berserah diri kepada yang Maha Hidup yang takkan pernah mati. Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung." Yuk, jadilah orang yang pertama peduli pada anak yatim & anak dhuafa di Rumah Amalia! Bila berkenan berpartisipasi paket sembako, peralatan sekolah, perlengkapan sholat, buku bacaan. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431,
http://agussyafii.blogspot.com/