Seorang anak muda yang cukup dikenal di bidangnya sedang rapat dengan crew sebuah stasiun TV yang sangat saya kenal, untuk membuat sebuah program baru.
Saya yang kebetulan duduk di meja sebelah - bersama Crew MTGW, bangkit dan mendatanginya, sambil menawarkan bantuan – jika ada yang bisa saya sumbangkan untuk menjadikan programnya sukses dan berlangsung lama.
Dia berdiri, dan mengatakan:
“Mohon doanya saja, Pak Mario.”
Saya agak terperangah, karena dia cepat menutup pembicaraan dengan meminta saya mendoakannya saja, dan tidak berupaya mendengar apa saja yang mungkin bisa saya bantukan bagi keuntungannya.
Saya tersenyum sambil menghela nafas dan memenuhi satu-satunya permintaannya – yaitu mendoakannya.
Ibu Linna mengatakan: “Sebetulnya dia menolak Honey, karena dia yakin bisa sukses tanpa bantuan.”
Waktu berjalan, dan program baru yang dibuatnya dihentikan pada minggu ketiga, dan tidak ada rencana dari stasiun televisi itu untuk menerimanya kembali.
Hmm … anak muda, keras kepala, terkadang sombong, sering galau, terkadang sukses, terkadang gagal – seperti saya dulu.
Bedanya, saya ikhlas belajar dari yang lebih tahu – baik dari yang lebih muda, atau dari yang sudah veteran.
Jika masih sangat besar kemungkinan kita untuk gagal, jangan sombong.
Orang-orang besar yang sudah sukses – saja, tidak sombong.
Kesombongan mendekatkan kita kepada kegagalan, pasti.
Mario Teguh – Loving you all as always